Pelatihan PPSN 2015



PPSN? What's that?

PPSN adalah singkatan dari Perkemahan Pramuka Santri Nusantara. Nah, PPSN itu adalah ajang lomba perkemahan nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI dan berafiliasi dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Bagiku, mengikuti Pelatihan PPSN 2015 ini adalah hal yang  tak terlupakan, karena pasalnya aku sudah sangat lama sekali tidak mengikuti Gerakan Pramuka. Terakhir, aku hanya menjejakkan kaki hingga di tingkat siaga, sewaktu masih berada di sekolah dasar. Kemudian, aku berpindah haluan dari Pramuka menjadi Hizbul Wathan, karena pada dasarnya aku memang bersekolah di sekolah Muhammadiyah yang notabenenya menggerakkan gerakan Hizbul Wathan di sekolah.

Awalnya memang sedikit aneh. HW jadi Pramuka. Ada juga yang mengatakan "pengkhianat" atau banyak lagi komentar-komentar yang lain. Intinya seperti ini, kami ada disini untuk menjalankan amanah. Amanah yang telah diberikan oleh sekolah, amanah yang telah diberikan oleh Kanwil Kemenag DIY, dan amanah yang telah diberikan oleh Tim Seleksi dari Kwarda Gerakan Pramuka. Bukan berarti jika kami mengikuti kegiatan PPSN yang berlandaskan Gerakan Pramuka ini kami menjadi Pramuka seutuhnya. Kami tetaplah Pandu Hizbul Wathan dan anak panah Muhammadiyah. Namun, apalah daya. Biarlah semua komentar itu kami jadikan semangat untuk terus membuktikan, bahwa pada realitanya anak panah Muhammadiyah dapat melebur dan dapat bertoleran dengan gerakan kepanduan lainnya, kita ingin membuktikan bahwa eksistensi kami juga diakui di antara pandu-pandu lainnya. Intinya, kami berusaha semaksimal mungkin agar menerapkan nilai-nilai kepanduan yang telah diajarkan di dalam Hizbul Wathan meski di tempat yang berbeda sekalipun.

Pengalaman pertama yang tidak terlupakan dalam prosesi pelatihan ini adalah dapat berkenalan dengan teman-teman santri dari berbagai pondok pesantren.




Bisa jadi ini adalah hal langka yang bisa kudapat. Aku yakin akan banyak sekali manfaat yang akan kudapatkan di masa mendatang jika aku memiliki relasi seperti mereka.



Yang kedua, aku bisa meningkatkan kemampuanku dalam membuat essay Bahasa Inggris. Kenapa? Jadi, seperti ini, di dalam PPSN besok, ada berbagai macam Giat Prestasi yang dilombakan di tingkat nasional. Salah satunya mengarang essay Bahasa Inggris. Nah, setiap sangga (kelompok) mengirimkan 2 delegasi untuk mengikuti pelatihan giat prestasi mengarang bahasa inggris dengan tutor dosen jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Jadi, peserta pelatihan dalam giat prestasi ini berjumlah 16 orang putra-putri, 4 sangga putra, dan 4 sangga putri. Nah, kebetulan aku dan satu temanku yang bernama Fifi adalah delegasi dari sangga kami.

Kami ber-16 dilatih bagaimana cara membuat essay bahasa inggris yang baik, dengan struktur yang baik pula. Satu kali tahap seleksi pertama, 8 orang gugur, menyisakan 8 orang. Dan pada seleksi 2 menyisakan 2 orang, 1 putra, dan 1 putri. Kebetulan, dari putri aku-lah yang kandidat yang maju untuk perwakilan Giat Prestasi mengarang Bahasa Inggris mewakili DIY di PPSN 2015 ini. 
Selain itu, kami juga belajar menari tradisional disini, namanya Tari Rampak. Alhamdulillah, bertambahlah kemampuan kami, karena kesabaran kakak-kakak pelatih dalam mempersiapkan kami agar bisa merepresentasikan DIY dengan baik :)



Disini, kami benar-benar diajarkan untuk menjadi disiplin dan selalu siap sedia. Dari mulai bangun tidur, pada pukul 03.00 bahkan kurang, kami harus sudah bangun untuk melaksanakan Qiyamul Lail, makan harus cepat, mandi tidak boleh lelet, pakai baju harus cepat dan rapi, baris harus rapi, dan yang paling penting kami harus menyatu, dan mengagungkan "kebersamaan" dalam pelatihan ini. Disini kami didoktrin agar selalu mendengungkan bahwa kami 1, meskipun ada yang awalnya HW-Pramuka, ada yang Muhammadiyah-NU, dll, tapi kami harus memilki satu semangat. Yakni SEMANGAT SEBAGAI KONTINGEN DIY. Hingga akhirnya rasa memiliki dan kekeluargaan kami diuji dengan sebuah insiden.



Teman kami, Prastowo dari Asy-Syifa' mengalami musibah di hari kedua dari 6 hari pelatihan. Ia terjangkit DBD. Hingga akhirnya dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Dan akhinya dari 64 orang, tinggallah 63 orang. Para tim seleksi cukup waswas dengan ini. Yang dibingungkan adalah berapa jumlah peserta yang akan diberangkatkan ke Tanah Laut, Kalsel. Karena tidak mungkin jika dari 8 sangga dengan 8 anggota dalam 1 sangga, jika ada 1 sangga yang hanya ber-anggotakan 7 orang. Maka dalam perkara ini ada 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama, 8 orang termasuk Prastowo tidak berangkat ke Kalsel sehingga meratakan jumlah anggota setiap sangga, yakni hanya 7 orang/sangga, atau 16 orang alias 1 sangga putra dan 1 sangga putri tidak diberangkatkan. Sehingga Kontingen DIY hanya mengirimkan 3 sangga putra dan 3 sangga putri ke Kalsel. Kami semua galau bukan main. Kami tidak mau jika ada yang tidak berangkat di antara kami. Ketika disuruh memilih, kami semua mengatakan bahwa jika ada 1 yang tidak berangkat, maka kami semua tidak akan berangkat. Karena kami semua adalah keluarga. Inilah pembuktian kami, bahwa kami sudah merasakan rasa "kekeluargaan" itu dalam hati kami. Kami tidak rela jika ada teman kami yang sedih karena gagal berangkat, karena kesedihannya adalah kesedihan kami juga.

Akhirnya, Allah memberikan keajaiban. Prastowo pulih kembali, dan pada hari keenam, ia datang di tempat pelatihan. Dan dini hari pada hari keenam, sekitar jam 2 malam, kami dikukuhkan sebagai kontingen DIY, dengan jumlah 64 orang. 4 sangga putra, dan 4 sangga putri. Completely, Perfectly. God, thankyou, it was a blessing :')


Sepertinya akan banyak sekali pengalaman yang tak terlupakan dalam Pelatihan PPSN 2015 pada tanggal 4-9 Mei 2015. 6 hari 5 malam, kami belajar, berlatih, dan banyak sekali pelajaran hidup yang bisa kudapatkan. Sepertinya itulah esensi pelatihan yang sesungguhnya. Apapun gerakannya, dimana kita masih bisa berdaya maka berdayalah, berusaha sekuat tenaga untuk bisa menjadi orang yang lebih baik :)












Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer