Hari Ulangtahunku (August 25th)

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Aku berdiam diri di sebuah ruangan bernama penantian, keluar sesekali untuk mencari diriku sendiri. Di dalam ruangan itu, aku tidak berdiam diri begitu saja. Aku melakukan banyak hal, sambil menanti waktuku. Kapan tibanya? Entahlah aku tidak tahu.

Beberapa tahun yang lalu, tepat tanggal 25 Agustus, mamaku melahirkan seorang bayi perempuan ke dunia saat dini hari, jam 3 pagi. Semua orang mengatakan, "ini anak pasti akan menjadi anak yang pemberani" hahaha. Matahari belum muncul saat itu, namun aku percaya malaikat sudah turun ke bumi untuk melihat para hamba yang sedang tersungkur di dalam sujudnya. 

Bayi perempuan itu dinamai Iklima Imanda Lazuardani Putri. 

Sebuah nama yang begitu indah untuk seseorang sepertiku. Tak lain tak bukan, di dalamnya terdapat doa yang luar biasa dari seorang ibu dan ayah muda untuk anak pertamanya. 

Saat itu aku dilahirkan secara normal di klinik seorang bidan di kotaku, nama beliau adalah Bu Darti. Saat itu mamaku kesakitan, namun ia sangat bahagia melihatku lahir ke dunia ini. Ia memegang kaki-kaki kecilku, ia sangat terharu, bayi yang dikandungnya selama hampir 10 bulan itu akhirnya terlahir sebagai individu baru. Bayi itu nantinya akan memiliki jalan hidupnya sendiri. 

Semua orang sangat bersyukur atas keberadaanku. Dulu, aku dinilai mirip seperti bayi Arab. Entahlah, aku juga tidak tahu mengapa. Mereka menciumiku, menggendongku, dan bermain-main denganku. 
4 year-old of Imanda


Dari mulai 0 hari hingga saat ini, aku telah mengarungi perjalanan hidup yang luar biasa. Aku merasakan berbagai macam keadaan yang diciptakan oleh orang lain: aku diinginkan, tidak diinginkan, disukai, dan juga dibenci. Aku tumbuh dan memiliki kepribadian tersendiri. Syukur alhamdulillah, aku terlahir dengan beberapa kelebihan, namun juga disematkan beberapa kekurangan. Aku mewarisi keahlian mamaku dalam beretorika, membaca puisi, dan menyanyi. Aku mewarisi suara kakekku saat aku mengaji. Aku mewarisi galaknya nenekku saat being annoyed. Aku mewarisi sifat bapakku yang good planner, meskipun aku juga mewarisi rasa gengsi dan watak introvertnya. Meski begitu, aku mewarisi rasa percaya diri mamaku, meski aku juga mewarisi sikap suka baper dirinya: mamaku selalu menangis saat menonton film sedih, dan begitupula aku. Hahaha. 

Aku dan diriku tumbuh dengan cukup baik: makanan tercukupi, bisa tidur pulas, dan bisa membeli beberapa barang tersier. Aku bisa pergi ke sekolah, dan berusaha menjadi yang terbaik di kelas. Saat SD, aku menjadi lulusan terbaik dan mendapatkan beberapa hadiah. Aku sangat bahagia karena bisa menjadi alasan orang tuaku bangga kepadaku. Pun saat SMA, aku kembali mendapatkan penghargaan sebagai lulusan terbaik akademik. Semua itu aku peroleh bukan tanpa keringat dan air mata. Perjuanganku cukup berat. Aku sempat kehilangan beberapa hal dalam hidupku. 

Saat SD, aku tumbuh sebagai anak yang ceria. Aku menjadi ketua kelas beberapa tahun berturut-turut, aku juga langganan menjadi pemimpin upacara karena suaraku yang lantang, bahkan lebih lantang dari laki-laki seusiaku saat itu. Aku sangat suka bermain, teman-temanku sangatlah banyak, aku memiliki geng yang kunamai "De Rainbow", di mana aku menjadi ketua gengnya. Aku bahkan menyukai seorang laki-laki yang cuek namun pintar. Hahaha. Sayangnya, aku tidak pernah mengungkapkan itu, aku malah menganggapnya sebagai saingan akademikku saja. 
Aku sangat menyukai musik, maka dari itu aku ikut beberapa kegiatan sekolah dan juga lomba-lomba, dari mulai marching band, band sekolah (aku sebagai drummer), rebbana (aku bermain saron (salah satu instrumen gamelan)), hingga paduan suara. Saat itu aku juga sangat suka membaca buku RPUL, dan aku punya mimpi besar untuk keliling dunia. 

Saat SMP dan SMA, hidupku agak berubah. Aku tidak terlalu banyak bergaul dengan orang, entah mengapa di sebagian besar waktuku, aku lebih nyaman sendiri. Aku berubah menjadi pribadi yang lebih visioner dan idealis. Pikiranku yang lebih dewasa terkadang membuatku malas bergaul, aku sering terperangkap di dalam pemikiranku sendiri. Namun saat itu, aku sangat bahagia karena aku tetap memiliki circle orang-orang yang sangat suportif terhadap diriku dan mimpi-mimpiku. Aku menemukan mereka saat aku mulai bergelut dengan jalan menuju mimpi-mimpiku. Sungguh, aku merasa beruntung, masih bisa diberi kesempatan untuk memiliki teman-teman yang positif. 

Semakin aku dewasa, pikiranku sudah mulai lebih kompleks. Aku banyak belajar untuk menjadi seseorang yang lebih bisa berpikir secara inklusif dana reflektif. Namun aku merasa di awal-awal perkuliahan, tidak banyak air mata yang tumpah. Semuanya flat. Baru akhir-akhir ini aku merasakan kegelisahan yang menyeruak sampai ke ubun-ubunku. Aku memang harusnya begitu, sungguh, aku harus merasakan kegelisahan yang disertai air mata. Aku ingin keluar dari zona nyamanku, dan melakukan sesuatu. 

Perjuangan hidupku tidaklah mudah. Aku pernah berada di posisi terrendah dalam hidupku, aku menangis seperti orang kesurupan. Berharap masalahku menghilang setelah air mataku reda. Aku juga pernah berada di atas, di mana rasanya diri ini melayang begitu tinggi, melambung, lalu terlena oleh kenyamanan itu. 

Hidup ini seperti tempat dengan kumpulan hadiah. Setiap harinya, aku membuka hadiah baru, yang isinya belum tentu menyenangkan. Setiap aku membuka hadiah-hadiah tersebut, semakin mengerti tempat seperti apa ini. Aku tidak mengatakannya surga, namun tempat ini juga bukan neraka. Yang ku tahu pasti, tempat ini adalah tempat di mana aku bisa mendapatkan bekal untuk kehidupanku selanjutnya. Hadiah-hadiah mentah itu akan aku olah sedemikian rupa, lalu akan kubawa sebagai bekalku. 


-----
Dan hari ini adalah ulang tahunku, aku berterimakasih pada diriku sendiri karena sudah mau berjuang sampai sejauh ini :) Terimakasih atas keringat dan air mata yang telah dicucurkan, terimakasih telah menjadi pribadi yang mandiri dan memiliki prinsip hidup. Terimakasih telah menjadi diri sendiri meski terkadang hal itu tidak mudah. Terimakasih telah kuat, terimakasih telah bahagia, terimakasih banyak atas segalanya :')

Sesungguhnya aku memaknai hari ulang tahun ini sebagai 2 hal:

Pertama, ulang tahun adalah hal yang harus aku tangisi. Usiaku semakin berkurang, waktuku penantianku semakin sedikit, dan masaku untuk mengumpulkan bekal semakin sempit. 
Kedua, ulang tahun adalah hal yang harus aku syukuri. Aku bersyukur masih bisa bertahan di dunia ini, mencoba menjadi khalifah Allah yang baik dan menebar manfaat. Aku beryukur aku bisa menjadi diriku yang sekarang. 

Jika ada orang yang kemudian mengingat ulang tahunku, kuharap mereka mendoakan diriku, yang akan kudoakan berbalik juga kepada mereka. 
Terimakasih atas ucapan ulang tahunnya :)









Nb. Terimakasih kepada *hilang* sebagai pengucap pertama hari ini :) 



Komentar

Postingan Populer