Wujudkan Kader Berkualitas Sebagai Pelopor, Pelangsung, Dan Penyempurna Amanah
Generasi. Ya, setiap organisasi atau bahkan sesuatu yang lebih luas seperti tatanan masyarakat pastilah membutuhkan generasi penerusnya. Tidak akan berarti apa-apa jika sebuah organisasi atau tatanan masyarakat itu memiliki tingkat kualitas yang tinggi, namun ia tidak memilki kader atau generasi yang akan melanjutkan perjuangannya. Generasi yang berkualitas adalah dambaan dari setiap organisasi, termasuk Muhammadiyah. Namun sebelumnya, apa saja kualifikasi dari generasi yang berkualitas ini? Sebuah generasi dapat dikatakan berkualitas jika ia memiliki:
1.)
Moralitas yang sesuai
dengan tuntunan agama
2.)
Intelektualitas, dimana
tingkat intelektualitas juga sangat mempengaruhi peradaban yang lebih baik
3.)
Semangat untuk berjuang
dalam persyaikatan, yang dilandasi niat yang ikhlas hanya mengharap ridho Allah
SWT

Pertanyaannya adalah, apakah masih ada generasi berkualitas
dengan kualifikasi diatas? jawabannya adalah: mungkin masih, mungkin juga tidak
Melihat kondisi anak muda zaman sekarang, rasanya
lumayan sulit untuk dapat berspekulasi bahwa masih banyak kader berkualitas di
negeri ini. Nyatanya, banyak kebrobokan moral terjadi dimana-mana. Bentuk
kebrobokan ini bukan hanya datang dari pihak pihak yang tidak “beragama”, namun
juga bisa datang dari para kaum muslim yang jelas-jelas memiliki kitab suci
yang sempurna, yaitu Al-Qur’an.
Remaja (red. generasi) secara psikologis memang sedang
dalam masa pencarian jati dirinya. Para remaja suka mengekspresikan dirinya
lewat hal-hal yang notabenenya mereka sukai. Inilah masalahnya. Terkadang apa
yang mereka sukai belum tentu benar, namun karena kurangnya pengetahuan yang
mendalam tentang itu (baik secara ruhaniyah maupun lahiriyah), hal-hal buruk
yang seharusnya tidak dilakukan dapat dilakukan begitu saja, karena beberapa
alasan, yakni dari segi psikologis remaja yang masih unsteable,kurangnya ilmu pengetahuan ataupun ilmu agama, serta
pengaruh lingkungan yang signifikan dan mendominasi dlsb.
Sebenarnya, mengapa kita begitu membutuhkan kader yang
berkualitas padahal dengan status quo yang sedemikian rupa?
Jika tidak ada kader berkualitas,
maka yang ada hanyalah kader yang tidak
berkualitas, atau kader yang biasa-biasa saja. Padahal, zaman semakin bergerak
maju dan terus berusaha melahirkan peradaban-peradaban baru. Tanpa adanya
generasi yang berkualitas, maka kemajuan akan semain sulit didapatkan. Hanya
ada 2 kemungkinan, yaitu antara
kemungkinan organisasi itu akan bertahan pada kondisi semula dan
konsisten namun tidak ada kemajuan dan kemungkinan organisasi itu akan bergerak
mundur dan mengalami kehancuran.
Mengenaskan, bukan?
Logikanya, semua hal di dunia ini
pasti memiliki hubungan sebab-akibat seperti halnya yang dikemukakan oleh para
filsuf seperti Socrates, Plato, dan muridnya Aristoteles. Jika kadernya buruk
maka masa depan organisasinya pun akan buruk dan begitulah sebaliknya. Tidak
ada sebuah organisasi yang menginginkan organisasi itu dikemudian hari akan
semakin buruk, bahklan collapse. Terlebih
lagi, bagi salah satu organisasi otonom Muhammadiyah. Yap, IPM. IPM boleh jadi
disebut sebagai kader bagi Persyarikatan Muhammadiyah, namun IPM juga pada
dasarnya membutuhkan kader. IPM adalah organisasi yang sangat membutuhkan kader
berkualitas karena IPM adalah organisasi berbasis pelajar, dimana pelajar
memilki karakteristik ideal untuk menjadi kader. Pertama, karena usia-usia
pelajar adalah masa-masanya mencari pengalaman dan ilmu pengetahuan yang
merupakan modal awal untuk menjadi penerus organisasi yang baik. Kedua, karena
pelajar adalah pemuda, yang memiliki fresh
idea untuk dituangkan, dan pemuda memiliki kekuatan serta andil yang cukup
kuat untuk turut berperan dalam kemajuan persyarikatan dan bangsa. Ketiga, usia
l pelajar yang idealuntuk dapat meneruskan perjuangan para generasi tua.
Maka dari itu, kita sebagai
pelajar, lebih tepatnya pelajar Muhammadiyah, harus ikut memikirkan tanggung
jawab yang secara tidak langsung dipikulkan kepada kita. Yakni, bukan hanya
menjadi kader. Namun, menjadi kader yang berkualitas yang mana kader
berkualitas ialah kader yang memilki integritas yang tinggi, memilki moralitas
yang baik, intelektualitas yang memadai, dan semangat juang yang membara.
Bagaimana cara menjadi kader yang
berkualitas?
Simply, jadilah orang yang selalu berusaha memenuhi 3 kualifikasi
itu. Ingatlah, moralitas tak akan pernah lepas dari keindahan intelektualitas
dan tidak ada apa-apanya tanpa didasari semangat juang yang membara. Untuk
mencapai 3 kualifikasi secara garis besar tersebut, kita harus memiliki mindset
yang hebat, dan prinsip yang kuat. Al-Qur’an dan Hadits adalah sumbernya. Jadilah
seseorang yang selalu berpegang teguh pada agama, berperingai seperti yang
diajarkan Rasulullah, selalu berusaha berbuat baik dimanapun kita berada, dan
pelajarilah ilmu agama sebanyak mungkin, agar tidak salah jalan natinya. Dan,
imbangi pula dengan mengkayakan diri dengan ilmu pengetahuan, berbagai macam
skill dan passion sebagai modal untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Dan
agar kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama. Dan yang paling
terakhir, yakni semangat juang. Tanamkanlah dalam diri kita bahwa dunia membutuhkan
kita, Indonesia membutuhkan kita, Muhammadiyah membutuhkan kita, IPM
membutuhkan kita. Kalau bukan kita siapa lagi?
Maka dari itu, kita harus
berjuang mulai dari detik ini juga agar terwujud generasi atau kader yang
berkualitas, sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amanah.
Dimana pelopor harus memilki
inisiatif tinggi untuk mempelopori, serta keberanian yang hakiki, dan harus
memiliki konsistensi untuk menjadi seorang pelangsung, sehingga dapat
menyempurnakan amanah yang diberikan oleh ummat.

Komentar
Posting Komentar