Tentang Perayaan, dan Harapan 2015 (New Year Edition)



Setahun sudah, kita melewati hari-hari yang bervariasi. Dari mulai hari yang menggembirakan, mengecewakan, mengharukan, bahkan mengerikan. Semuanya adalah kenangan. Dan kenangan ada bukan hanya untuk dikenang. Namun juga untuk dijadikan pelajaran berharga. 

Di akhir tahun 2014, semua orang dari berbagai kalangan berusaha ingin mengekspresikan kegembiraan mereka dengan acara tutup tahun sekaligus menyambut tahun yang diharapkan akan menjadi tahun yang penuh berkah dalah hidup mereka. Dari mulai acara bakar membakar, baik itu petasan, mercon, jagung, sosis, bakso, ayam, sapi, kambing, sampah, bahkan rumah.(hehe)..sampai yang paling simple namun berharga yakni membuat wishlist setahun kedepan diawali dengan resolusi super ampuh dan doa untuk mendapatkan petunjuk. Semuanya boleh dilakukan. Namun, tidak sedikit dari orang-orang yang bahkan membuat kerusakan baik secara lahiriyah, maupun turut berpartisipasi dalam meningkatnya kerusakan moral, terutama di Indonesia. 

Tahukah kalian, bahwa saat malam tahun baru banyak kondom terjual di pasaran? Pembelinya kebanyakan bukanlah pasangan suami istri, bapak-bapak atau ibu-ibu yang sudah beranak maupun belum. Namun, sangat miris sekali bahwa pembelinya kebanyakan berasal dari kalangan remaja.

Acara perayaan tahun baru banyak dimanfaatkan oleh para kawula muda untuk mendulang kesenangannya sendiri, tanpa memperhatikan dampak negatif jangka pendek maupun jangka panjangnya. Sebenarnya, saya pribadi bisa memaklumi nature manusia yang memang membutuhkan wadah untuk mengapresiasikan rasa bahagianya untuk menyambut tahun baru dengan sekedar makan-makan, atau melihat indahnya "firework" saat ia berada di langit sana. Ya, mungkin hal tersebut tidak terlalu benar namun tidak terlalu salah juga. Tergantung pada niatnya. Tapi, ada sesuatu yang lebih salah, dari sekedar merayakan tahun baru dengan menonton "firework" di udara, yakni menjadikan moment tahun baru dengan mencicipi nikmatnya bercumbu dengan nafsu syahwat. Begitu miris untuk mengetahuinya,kawan :(

Banyak kerusakan yang malah akhirnya tercipta dari perayaan tahun baru. Oke, kita mulai dari kebiasaan yang paling sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia:

1.) Menyalakan "firework" atau sekedar ikut nonton.

Okey, kita bisa sedikit  memaklumi karena mungkin firework ini adalah lambang dari luapan emosi kegembiraan terhadap berakhirnya tahun yang lama sekaligus menyambut datangnya tahun yang baru. Sebenarnya tidak banyak org yang tahu, "mengapa harus menyalakan firework?" atau "mengapa harus firework yang dijadikan simbol kebahagiaan?", namun inilah yang namanya tradisi, terkadang banyak orang membabi buta hanya ikut-ikutan saja menyalakan firework, tanpa tahu tujuan sebenarnya. Inilah masalahnya, tradisi yang membodohi masyarakat untuk membuang-buang uang untuk kesenangan. Bukan hanya itu, namun pernahkan kita bayangkan berapa banyak polusi yang dihasilkan dari pembakaran ini? Berapa banyak karbon monoksida yang disumbangkan? Berdoa saja semoga di tahun ini tidak banyak hujan asam yang membuat kulit gatal-gatal dan bangunan rapuh sedikit demi sedikit akibat ulah yang kita buat sendiri di awal tahun.

2.) Gelar konser
Yaaa, lumayan ampuh untuk mengapresiasikan kebahagiaan. Namun, terjadang aksi nonton konser ini tak sedikit memakan korban. Biasanya para gengster suka sekali dengan pagelaran musik semacam ini. Prinsip 'Senggol bacok' pun terkadang tetap berlaku meskipun dalam event tahun baru ini. Pernahkah kalian melihat berita di TV? Banyak kerusuhan terjadi akibat konser musik ini. Tak sedikit dari mereka yang akhirnya menjadi korban, ada yang terluka, bahkan ada yang meninggal dunia. Na'udzubillah..

3.)Di rumah berdiam diri, tidur, apatis,tidak peduli
Terkadang ada orang yang begitu kekeuh. Dan berprinsip kuat "TIDAK ADA PERAYAAN TAHUN BARU, ITU ADALAH PERBUATAN SYAITHONIRROJIIIMMM" Ya, tak bisa kita elakkan bahwa ada sebagian masyarakat kita yang sangat anti terhadap perayaan tahun baru ini. Namun, lihatlah...daripada kita tak melakukan apapun lebih baik kita tetap merayakan tahun baru, namun dengan hal-hal yang positif :)

4.) Hang out bersama teman-teman untuk sekedar makan dan hunting foto
Mungkin ini bisa dilakukan, karena dengan teman atau sahabat kita bisa saling membagi kebahagiaan dan suka duka bersama :)

5.)Makan di restaurant atau kedai bersama keluarga
Cara ini juga bisa dilakukan, karena bersama keluarga kita bisa mendapatkan kehangatan tersendiri :)

6.) Bersantai bersama keluarga di rumah, makan bersama, dan doa bersama :)
Nah, mungkin inilah salah satu cara yang paling baik untuk dapat mengekspresikan rasa bahagia untuk menyambut tahun baru. Ingatlah, bahwa bersantai dan berkumpul bersama keluarga adalah sesuatu yang sangat menggembirakan dan sekaligus menenangkan jiwa, apalagi jika disertai acara makan bersama, sambil masak bersama, dan ditutup dengan doa bersama. 

Teman-teman semua. Tahun baru adalah kebahagiaan. Kita masih bisa tetap hidup di penghujung tahun adalah anugerah yang harus kita syukuri. Banyak orang salah mengitepretasikan bahwa tahun baru adalah ajang untuk hura-hura dan bersenang-senang. Namun, idealnya jadikanlah tahun baru sebagai ajang untuk bersyukur, ajang untuk mengevaluasi diri dari kesalahan-kesalahan dan kecerobohan-kecerobohan masa lalu. Buatlah resolusi terbaik untuk tahun mendatang. Tuliskan mimipi-mimpi kita untuk setahun ke depan. Karena dengan menuliskan mimpi itu kita akan mengingatnya, dan fokus untuk mendapatkannya. Apapun yang terjadi, jadikanlah hari-hari di awal tahun baru ini sebagai hari-hari yang produktif. Tetap optimis, karena impian itu ada di depan kita. Tepat berada di depan kita. Sekarang, kembali ke diri kita masing-masing, kita semangat untuk mengejarnya, atau tidak? ;)



Komentar

Postingan Populer