Spring Little Story



Malam itu, tubuhku sangat lelah tapi aku sangat bahagia. Aku pulang dengan bus nomer 147 dari sekolah ke apartemenku. Malam hari memang terlihat lebih sepi dari siang, dan aku menyukainya. Melihat lampu-lampu pohon yang berwarna hijau, gemerlap cahaya dari gedung-gedung pencakar langit, lampion-lampion merah khas Negara Tirai Bambu, bunga-bunga sakura yang mulai bermekaran di taman XiaoXihu menambah indah pemandangan malam itu. Akupun sengaja berhenti di taman untuk sekedar berjalan-jalan menghirup udara dingin nan sejuk dan wangi kaerena bunga-bunga yang bermekaran. Kakiku terasa berat meninggalkan taman itu. Taman yang hanya berjarak sekian meter dari apartemenku.
Lagu “The Only Exception” dari Paramore juga turut menemaniku malam itu. Earphone yang kugunakan nampaknya tak pernah lelah memperdengarkan lagu ini berkali-kali di telingaku. Para ibu dan nenek-nenek yang sudah lanjut usia nampaknya masih bergairah di malam hari dengan tarian, senam dan dendangan-dendangan semangat mereka. Anak-anak kecil mulai bermain sepatu roda dengan didampingi orang tua mereka yang sedang asyik makan sosis bakar, kaorou, xiao kaorou maupun hanbao. Akupun terus bejalan-sendirian sambil melihat sekelilingku.
Aku Rindu.
Saat itu aku rindu pada impian-impianku. Pada semangat-semangatku. Pada ghirahku untuk memperjuangkan apa yang ingin aku dapatkan. Aku yang selalu berfokus kepada target untuk pelampiasan dalam hidupku.
Namun, entah mengapa saat itu aku hanya ingin menjadi Imanda yang berbeda. Untuk sementara saja. Imanda yang terus berjalan, menikmati hidup dan malamnya yang sendu. Imanda yang seolah-olah hanya “sendiri” dan berfokus pada “self-esteem” bukan “contingen self-esteem”. Terkadang sungguh bahagia hidup tanpa berfikir “mau jadi apa?”, “apa rencana selanjutnya?” dll. Terkadang sangat bahagia hidup hanya untuk hari itu, meski sekedar berjalan merasakan angin  yang membelai langkah kita dengan hangat.
Saat itu, aku punya ide baru. Ide untuk merancang hidupku sendiri, yang bahagia. Aku tidak perlu takut untuk terlihat sendirian jika aku memang ingin sendiri. Aku tidak perlu takut terlihat terlalu rajin atau apa jika aku memang ingin rajin. Aku ingin berfokus pada apa yang membuatku bahagia karena bahagia orangtuaku adalah kebahagiaanku itu sendiri.
Aku tidak perlu berfokus pada apa yang orang lain katakan. I work-I study-I plan sth. Because I want it and I feel happy by doing those things.
And, I’ll be so thankful to God, He is my everything. He creates my life and I want to live my life. I love Allah, so I’ll obey Him. I love Him because He loves me most. Thanks Allah, I love You too J

Komentar

Postingan Populer