Selamat Tinggal, Kekasihku....
Awalnya memang berat harus meninggalkanmu..
Aku merasa sangat berutang budi padamu, kaulah salah satu alasan yang menjadikanku bisa seperti ini sampai saat ini. Saat aku jatuh, aku melihatmu, dan aku mencoba untuk bangkit lagi. Terkadang kau memang sangat menyebalkan, hingga tampak seperti membebaniku. Setiap hari aku memikirkanmu, memikirkan perlakuan-perlakuan pantas yang aku harus lakukan untukmu. Lihatlah, aku sekarang..aku masih ingin memelukmu erat. Aku masih ingin melihatmu tersenyum dan bahagia.
Saat pertama kali aku mengenalmu, aku memang sudah jatuh hati padamu. Ya, aku sudah jatuh hati pada kesan pertama. Engkau begitu keren, hebat, elegan, mempesona dan membuatku ingin selalu ada dekat denganmu. Apa yang kau lakukan membuatku menyadari, bahwa hidup tidak akan pernah lengkap tanpa aksi-aksi nyata yang kita persembahkan untuk orang lain :)
Dan saat aku bersamamu, bukan hanya suka yang aku rasakan. Iya, aku merasakan begitu banyak momen manis bersamamu. Kita tertawa bersama, menyanyi bersama, menonton film bersama, berdiskusi, saling bertukar fikiran, saling mengisi waktu luang. Aku sangat bahagia bersamamu. Namun, terkadang aku juga merasa lelah ada di dekatmu, terkadang aku terjatuh di titik jenuhku. Seolah-olah aku tidak ingin melihatmu lagi. Aku ingin lepas sejenak darimu, yaa..maafkan aku.
Aku juga ingin meminta maaf padamu, kekasihku. Terkadang aku terlalu sibuk dan aku sering mengabaikanmu. Terkadang kau sedikit aku bengkalaikan karena urusanku banyak sekali. Terkadang engkau aku nomor duakan, karena aku merasa banyak urusan yang lebih penting. Namun, percayalah...di dalam mengerjakan urusan-urusanku yang lain, aku selalu memikirkanmu. Aku juga ingin tahu bagaimana perkembanganmu. Ingatkah kau, ketika kita berpisah? Ya, aku pernah meninggalkanmu saat itu. Saat aku terbang ke luar pulau untuk waktu sekitar 9 hari. Aku meninggalkanmu. Padahal aku tahu akan ada momen penting yang akan kau lalui dan harusnya aku ada disana bersamamu. Namun, apalah daya..raga ini hanya bisa menyerah pada takdir. Maafkan aku, tapi tahukah kau, bahwa aku tidak sedetikpun melupakanmu disana? aku juga memikirkan, bagaimana kabarmu? Apa yang sedang kau lakukan?
Entah sudah berapa lama aku bersama dirimu, kulewati hari-hariku bersamamu. Banyak sekali momen-momen hebat, bukan? Sungguh, kekasihku..aku sangat mencintaimu.
Engkau selalu mengajakku untuk melihat dunia. Untuk menjadi lebih peka terhadap keadaan sekitar. Engkau juga sangat baik padaku, engkau mengajariku bagaimana caranya membagi waktu dengan baik, ya, manajemen waktu. Meski hingga kini, aku masih merasa kurang dalam perihal manajemen waktu. Kau jugalah yang telah membuatku menjadi Iklima Imanda Lazuardani Putri yang seperti sekarang ini. Jujur, aku merasa berharga karena aku bersamamu. Engkau membuat hidupku lebih sempurna :)
Aku mengenal banyak tokoh-tokoh besar, itupun juga karenamu. Aku menjadi anak yang cukup aktif dan percaya diri, dan itupun juga karena jasamu :)
Dan, inilah waktunya sayang...
Mungkin inilah waktunya kita harus berpisah. Tidak untuk selamanya, sayang. Hanya untuk sementara saja. Ingatlah, aku tidak ingin meninggalkanmu. Aku ingin terus bersama dirimu hingga ujung usia maksimalku. Aku sudah terlanjur mencintaimu.
Pada saatnya, ilmu-ilmu, pengalaman-pengalamanku yang kulewati bersamamu, akan kuimplementasikan di kehidupanku di masa depan nanti. Terimakasih, aku mencintaimu..sungguh. Aku tidak tahu lagi harus berkata apa. Karenamulah aku juga mendapatkan rekan-rekan dan teman-teman yang luar biasa. Aku juga senang mengenal mereka :)
Aku mencintaimu, IPM ku :) PR IPM Mu'allimaat 2012/2013, 2013/2014, 2014/2015 :)
Selamat tinggal untuk sementara, semoga aku dapat bertemu denganmu lagi, namun di tingkat yang lebih tinggi lagi :) Ingatlah, aku mencintaimu :)



Komentar
Posting Komentar